Pura Batu Bolong
Pura Unik
Pura Batu Bolong ini, laiknya dengan pura atau tempat lain yang disucikan/dikeramatkan memiliki cerita dibaliknya. Adalah seorang pendeta yang berasal dari Jawa Timur bernama Dang Hyang Dwijenda yang disebut-sebut memiliki peranan signifikan dalam menyebarluaskan dan mengembangkan agama Hindu pernah singgah ke pura tersebut dan melewati perjalanan spiritualnya.
Legenda lainnya mengatakan jika kawasan pura dahulu sering diadakan upacara pengorbanan seorang perawan sebagai sajian makanan bagi ikan hiu yang tinggal di pantai. Ada juga legenda yang mengatakan bahwa pura ini merupakan tempat para wanita menerjunkan dirinya ke laut akibat patah hati. Memang sebuah legenda atau cerita demikian selalu berbau misteri dimana ketika semakin dalam menelusurinya manusia akan semakin terbawa arus kebingungan yang tiada akhir.
Untuk memasuki pura, pengunjung diwajibkan memakai pita kuning yang dilingkarkan di pinggang. Pita disewakan di dekat pintu masuk. Tarif sewanya sukarela alias terserah kita. Ada dua pura yang menghiasi karang warna hitam ini. Berjalan menuruni anak tangga, kita akan menemukan pura pertama yang bersemayam di bawah naungan pepohonan rindang. Pura kedua berdiri di atas karang yang menjulang setinggi kurang lebih empat meter dan memiliki lubang di tubuhnya. Lubang inilah yang menjadi inspirasi lahirnya nama Pura Batu Bolong.
Sesampainya di lokasi pura, Anda yang hendak berwisata maupun mengikuti ritual di Pura Batu Bolong tidak perlu membayar tiket masuk. Hanya saja Anda wajib mengenakan pita kuning untuk dililitkan dipinggang. Bagi yang tidak membawanya dapat menyewa di depan pintu masuk pura dengan tarif seikhlasnya.
Lokasi
Akses menuju Pura Batu Bolong yang terletak kurang lebih 12 kilometer dari Kota Mataram bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang ada di Kota Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar