Rabu, 28 Desember 2011

Taman Ayun



Objek Wisata Taman Ayun Mengwi Bali

Objek wisata Taman Ayun Bali ini terletak di desa Mengwi Badung dan di kelilingi oleh kolam yang besar yang pada masanya sebagai benteng pertahanan.

Taman Ayun dapat diartikan sebagai taman yang indah. Pura taman ayun di kelilingi TelagaTaman ayun terletak di desa Mengwi Badung, sekitar 18 km barat laut Denpasar (atau 25 menit jika berkendaraan).
Pura taman ayun telah ditata sedemikian indah. pura taman ayun senidiri di bangun pada tahun 1634 oleh Raja.Mengwi saat itu I Gusti Agung Anom. di pura taman ayun juga terdapat meru - meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan baik bagi leluhur kerajaan maupun bagi para Dewa yang bestana di Pura-pura lain di Bali.


Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Setiap enam bulan sekali tepatnya setiap “Selasa Kliwon Medangsia” (berdasarkan perhitungan tahun Saka) seluruh masyarakat Mengwi merayakan piodalan selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.
Pura taman ayun terdiri atas 4 halaman yang berbeda, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman Pertama disebut dengan Jaba yang bisa dicapai hanya dengan melewati satu-satunya jembatan yang berada di sisi kolam dan Pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana sering diadakan sabungan ayam saat ada upacara.
Di halaman ini, juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin. Sambil menuju ke halaman berikutnya, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama.
Areal ke tiga pura taman ayun atau Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama untuk masuk ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu gerbang kedua. Begitu masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan Aling-aling “Bale Pengubengan” yang dihiasi dengan relief menggambarkan “Dewata Nawa Sanga”, (9 Dewa penjaga arah mata angin).
Di sebelah timur halaman ini ada satu Pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul menjulang tinggi.
Areal ke empat atau halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan Gerbang yang di kiri kananya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Halaman ini terdapat beberapa meru menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk. Tiga halaman dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia, dari yg paling bawah adalah tempat / dunianya manusia, ke tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta yang terakhir melambangkan Sorga tempat berstananya Tuhan Yang Maha Esa. Seperti dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa , keseluruhan kompleks pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di tengah lautan susu.


Pura ini hancur karena gempa bumi hebat yang terjadi pada tahun 1917 dan tidak sempat dipugar hingga tahun 1950. Candi bentar dan tugu yang tingginya mencapai 16 meter di halaman bagian dalam Pura tersebut dibangun sesuai arsitektur Jawa, sedangkan candi yg kecil berupa tempat duduk dari batu berjumlah 64 buah merupakan tugu leluhur jaman megalitikum untuk mengenang para ksatria yang gugur dalam perang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar